potret kehidupan bakri dalam novel korupsi. karya Prammudya ananta toer.

Review buku 
Pada dasarnya cara berfikir seorarang pelacur dan cara berfikir pejabat politik elit yang korup sama saja,
Kembali melihat dan berfikir awal mula seorang pegawai kecil berani melakukan sesuatu yang sangat umum di negeri ini, hingga menjadi budaya dan masalah sebagian masyarakat Indonesia terutama di bidang pemerintahan atau sering masyarakat paling bawa negeri ini menyebutnya dengan kata PEJABAT,. 
Awala mula lahirnya tingkah yang aneh atau semacam ganguan psikologi dalam diri setiap insan di muka bumi ini. tak pernah terbayangkan atau bahkan terlintas barang sedikit saja dalam benak seseorang sehingga bisa mampuh dan tegah melakukan yang sama saja membunuh kemanusian dalam dirinya dan orang lain,
Nurani mula-mula merasa berat mencoba menghalangi tekad yang hampir bulat pada saat itu,. Walaupun nurani adalah salah satu bagian tubuh manusia yang paling penting terutama dalam merasakan dirinya. Dan orang lain juga tentunya.
Seketika tidak di butuhkan ketika niat jahat memenuhi setiap ruang dalam kepala manusia yang mengalami kemalangan hidup serta kelaparan. Semunya telah bulat tak ada yang perlu di ragukan Lagi begitu niat dan rencana seseorang dalam melakukan aksi bejadnya.
Pergilah si bakar dengan kebulatan tekad setelah beberapa jam berputar-putar dalam ruangan kantor kerjanya. Ia meraba setiap saku celana serta bajunya tak ada apapun di dalamnya hanya sebuah kaleng berisi kretek.
BAKAR adalah seorang pegawai kecil dengan empat anak, dahulu ia hidup serba berkecukapan dengan istrinya yang ia cintai, dengan gaji yang cukup. Namun ketika ia di karunia empat orang anak gaji yang dulu ia rasa cukup tak lagi ia rasai, begitu kurang rasanya menghidupi keluarga dengan gaji yang begitu kecil, dan juga anak yang membutuhkan makan dan juga sekolah, sebap itu dia  terpaksa menjual motor kesayanganya yang ia beli sewaktu masi muda, dan dengan terpaksa ia bolak balik tiap hari ke tempat kerjanya dengan mengendari sepeda butut berkarat,. Namun semua itu tak juga menjadi jalan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 
Sampai suatu ketika timbul dalam pikirannya untuk melakukan suatu hal yang sebelumnya ia tak pernah membayangkannya,  
Jika ada yang bertanya padaku siapa penulis terbaik di Indonesia?
Maka jawabannya adalah PRAMOEDYA ANANTA TOER.
Rasanya bukan benar-benar pembaca buku, jika tak mengenal nama penulis satu ini,. Penulis ini mengisahkan sejarah berbeda dengan penulis-penulis lain, atau bahkan dengan penulis dengan latar belakan sejarawan dan sastrawan. Yang paling membuat saya tidak habis berfir, ia menulis karyanya yang paling terkenal di dalam penjara, ‘’ini yang menarik saya dan membuat saya sangat-sangat penasaran dengan karyanya’’.  Antara lain karyanya yang lahir  sewaktu menjala ni pembuangan di pulau buru adalah sepeti tetralogi, Bumi manusia, anak semua bangsa, jejak langka dan terakhir Ruma kaca. Atau biasa di kenal dengan tetralogi buru.
potret kehidupan bakri dalam novel korupsi. karya  Prammudya ananta toer.

Namun di sini saya bukan menceritakan karyanya yang lahir dari pulau buru. Melaikan saya akan menceritakan karyanya yang lain. Yang mungkin di mata teman-teman pembaca sudah tidak asing lagi dengan buku ini. Yaitu;
Karyanya yang berjudul KORUPSI. Pram menulis buku ini sekitar tahun 1953 di mana korupsi pertama kali di lakukan oleh pegawai-pegawai kecil yang kesulitan ekonomi.  

Namum menariknya pram menuliskan fenomena social yang ada dalam negri ini dengan gaya penulisan dalam bentuk fiksi. Yang menceritakan sebuah keluarga yang kesulitan ekonomi dengan terpaksa berhutang demi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Dalam buku yang berjudul korupsi ini. Pram menempatkan diri sebagai pemerhati jeli yang senang tiasa terlibat langsung dalam kehidupan lingkunganya. Dan tentu pram sebagai pengarang selalu menggambarkan gejala masyarakat pada saat itu. Walaupun pada menuliskan kisah ini semasa ia selama enam tahun bermukim di belanda. Pada tahun 1953. Yang menarik dari buku ini bagaimana tergambar “mutasi sosial” dalam permainan korupsi itu. Yang awalnya kecil mewabah menjadi kebiasaan social.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ia Mengirim Malam Yang Tak Nyenyak Di Dadamu

Sedikit Tentang Buku Manusia Indonesia, Karya Mocthar Lubis

Dari Beng-beng Sampai Peterpan