Bebarapa Hal Mesti Di Pupuk Dan Beberapa Hal Mesti Di Kubur



Beberapa hal mesti di pupuk dan beberapa hal mesti di kubur
semua orang dalam kehidupan ini telah di berikan perannya masing-masing oleh semesta, entah dia berperan dengan karakter jahat atau baik, tetapi akan paling di sayangkan jika orang-orang lupa terhadap sesuatu yang paling mendasar bahwa kita adalah manusia, dan tuhan yang maha baik menciptakan kita being yang bernama manusia bukan dengan maksud yang buruk justru sebaliknya,.
Beberapa dari kita bahkan hampir tak sadar melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain dengan atas nama kebahagian. padahal kebahagian akan tetap ada jika itu di bagi.

Aku sangat mencintai dia, aku sakit hati karena dia.
Hampir semua insan dalam dunia ini perna merasakan kedua hal tersebut, ketika kita sedang berada dalam posisi jatuh cinta hal ini menandakan bahwa bunga yang mungkin indah sedang berproses untuk menuju kemekarannya, namun terkadang ada beberapa hal yang menghentikan paksa proses tersebut hingga bunga yang tadinya kita harapkan mekar, layu dan patah sebelum mekarnya tiba mungkin juga jatuh terkulai lemas membuat kita hampir tak berdaya. Lantas tak jarang menyimpulkan bahwa hidup itu keras.
Seperti halnya penyair mengepresikan sesuatu yang ia rasakan dengan menulis  syair, puisi atau sekedar kata-kata, beberapa orang mungkin seperti itu ketika ia dalam masalah jatuh hati atau patah hati, atau apapun itu yang membahagiakan, namun tak ada orang yang berhak membatasi, aku, kamu, kita. untuk menulis sesuatu yang menggambarkan perasaan kita, entah itu perasaan bahagia atau perasaan yang di patahkan tak seorang pun yang berhak sekali pun dia seorang penyair, seorang bucin pun berhak menulis isi hati atau isi pikirannya bahkan menulis dengan tinta air mata pun ia berhak atas apa yang ia rasakan, namun sesuatu hal yang kita lakukan pasti bukan tanpa resiko, sepeti yang di katakan Albert Einstein gravitasi tidak bertanggung jawab atas orang yang jatuh cinta begitupun 
Subyek yang tertimpah objek tersebut.

Aku hanya perlu menguburnya bukan malah memupuknya !
Sesuatu yang awalnya baik untuk diri kita namun berubah menjadi sebaliknya mesti di kubur bukan mala di tanam lalu di berikan pupuk jika kita bersikap seperti itu, itu artinya kita justru merawat penyakit, memang tak ada yang bisa memungkiri bahwa di putusin sama seseorang yang kita cintai adalah hal yang pahit, bahkan beberapa jiwa dalam planet yang bernama bumi ini melayang nekad bunuh diri karena di sebabkan oleh rasah patah hati, namun kita manusia yang di kelompokan dalam satu komunitas yang bernama bucin tak mesti harus berakhir dengan hal tragis semacam itu. Jika kita melakukan hal tersebut itu artinya kita berada di posisi setengah gila. 
Cinta yang menyehatkan mesti di pupuk dan barangkali juga di siram dengan air mata kasih sayang misalnya. 
Kembali teringat aku akan perkataan salah seorang penulis beberapa bulan yang lalu ketika aku membaca karya tulisannya, ia mengatakan bahwa perempuan itu seperti bunga mawar yang indah jika di pandang, namun ketika kamu mencoba mendekat untuk menyentuhnya maka berhati-hatilah sebab duri yang ada di balik bunga indahnya itu mungkin akan melukaimu, sebaliknya seorang lelaki punya ego yang kadang memuncak kadang tak bisa di kendalikan dan kadang pula terlampau melebihi duri tersebut. Akan tetapi sebagian orang punya sudut pandang yang berbeda-beda, ada sebagian orang yang tidak perduli pada duri tersebut, ada orang yang memilih untuk menikmati keindahan itu tampa menyentuhnya. 
Atau seperti yang di katakan salah seorang filsuf yunani, cinta itu punya kesanggupan yang hebat. dia bisah membuat binatang menjadi manusia dan membuat manusia menjadi binatang. tetapi tergantung kamu mau memakai cara pandang siapa, manusia atau binatang. 
Ketika kamu jatuh cinta dan berhastrat untuk memilikinya maka itu juga egois, dan ketika kamu patah hati lantas memilih untuk memendam rasa sakit itu maka itu juga egois.      
barangkali ini adalah salah satu konflik yang hadir di depan kita juga menyadarkan kita bahwa kita adalah mahluk egois. bukan hanya tentang aku dan kamu melainkan juga antara aku dan aku. Beberapa orang memilih jatuh cinta pada orang lain. Namun beberapa orang memilih jatuh cinta pada dirinya sendiri sebelum menjatuhkan diri pada orang lain. Sebab ada makna cinta yang lebih dalam yang melebihi makna cinta pada orang lain. Bukankah kita mempunyai tingkat kebaperan masing-masing yang di luar dari orang lain. Mimpi misalnya.
     



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ia Mengirim Malam Yang Tak Nyenyak Di Dadamu

Sedikit Tentang Buku Manusia Indonesia, Karya Mocthar Lubis

Dari Beng-beng Sampai Peterpan