Panen Kacang Ijo, Harus Belajar Kagebunshin no jutshu Lebih Dulu.



Panen kacang ijo, harus belajar kagebunshin no jutshu lebih dulu.

Beberapa bulan sebelum saya menulis ini, saya dan beberapa teman membentuk kelompok tani, bukan tampa nama, kelompok tani kami punya nama khusus seperti komunitas atau kumpulan-kumpulan orang di luar sana,. Namun kelompok tani kami punya nama yang mungkin terbilang tidak jelas, pasalnya ada beberapa nama yang kami sering sebut ketika sedang istrahat di tengah pekerjaan antara lain nama-nama yang di maksud itu. !

1. Petani bahagia
2. Petani hedon
3. Kelompok kawita-kawita

Dari tiga nama itu kami tak pernah bersepakat memilih salah satu di antaranya untuk menjadi nama kumpulan kami, karena tidak adanya kesepakatan dari semua tim., Yah. mungkin karena nama hanya sebuah simbol itu kenapa semua personil dalam kumpulan kami tidak terlalu tanggap dengan sebuah nama. Lagian hanya simbol formalitas doang. Begitu katanya sih.!

Dan pada akhirnya karena tidak adanya kesepakatan untuk memilih satu dari ketiga nama itu, kami memilih jika ada orang lain dari luar kumpulan kami memanggil kami memakai nama dari salah satu nama tersebut kami terimah saja, kami iyakan saja. Lagian banyak nama. banyak yang penasaran.,! egthh salah.. salah..  bukan itu maksudku

Karena nama hanya simbol belaka, dan tidak penting juga. Kami berfikir bahwa barangkali yang lebih penting dan esensial dari kelompok bagi kami adalah tindakan. Yah. Memang sekarang saat saya menulis ini, kami sedang pada proses memanen tanaman kacang ijo yang kami tanam dua bulan yang lalu.

Tetapi panen kacang ijo ternyata tidak segampang menanamnya. Jika menanamnya kita hanya mengambil dua butir kacang ijo dengan hanya memakai dua jari saja, jari telunjuk dan ibu jari lantas mesukannya kedalam tana yang sudah di lubangi lalu di tutup dengan tanah kembali mengunakan kaki, maka bedah halnya dengan memanen, memanen ternyata kita jauh di buat di lemah karena buahnya yang begitu banyak,.

Memanennya tak sesimpel menanamnya.

Seperti yang saya bilang barusan jika menanamnya hanya membutuhkan dua jari tangan saja dan menggunakan telapak kaki untuk menguburnya kembali justru beda dengan memanennya, memanennya harus kita memerlukan banyak tenaga tentu juga kejelihan mata. 
Seperti tema yang saya singgung di atas. Jika jurus naruto kagebunshin no jutshu tidak hanya ada di film anime saja melainkan juga di dunia nyata maka salah satu orang yang berguru jurus itu adalah petani kacang iju Sebab dengan jurus itu petani kacang ijo akang lebih gampang memanen buah kacang ijonya dan lagian jurus naruto ini akan lebih bermanfaat jika di gunakan sama petani kacang ijo, toh. dari pada di gunakan untuk membunuh sama Naruto selaku pemiliknya bukankah itu adalah perbuatan yang sewenang-wenang dan tentu melanggar hukum.

Hanya saja jurus itu tidak ada di dunia nyata, jika saja jurus yang di miliki Naruto itu ada di dunia nyata maka petani-petani kacang ijo yang ada di Indonesia akan bekerja dengan giat mencari uang untuk biaya ke jepang berguru jurus tersebut sebab petani kacang ijo seperti kami yang tergabung dalam kelompok kawita-kawita atau petani hedon atau bisah juga di sebut petani bahagia yang tidak tahu kapan bahagianya. Ah.. ini gara-gara tidak adanya kesepakatan nama yang jelas. Dasar petani.

Memang memanen kacang ijo tak punya banyak waktu jika hari panas maka kita harus memanenya dengan cepat jika tidak di panen dengan cepat maka butiran biji buahnya akan mengamuk dan pecah lantas berserahkan di tanah, itu sebabnya kita tak punya banyak waktu kita mesti mengeceknya setiap waktu jika buahnya sudah berwarna hitam kita harus cepat-cepat memetiknya belum lagi buahnya yang kehitaman selalu serentak pada seluruh tanaman dan begitu banyak tak  cukup jika hanya seorang saja yang memanennya mesti lima sampai delapan orang bahkan sepuluh orang jika luas tanah satu hektar dan bibit yang di tanam sebanyak kurang lebih lima liter. 

‘’ Anda boleh bayangkan dan jika tidak percaya tanyakan saja pada petani kacang ijo’’.!   

Jika kamu bertanya pada petani tentang tanaman kacang ijo khususnya petani kacang ijo di desa gunung sejuk, Barangkali mereka akan menjawab bahwa menanam kacang ijo memang bagus sebab jika menanam satu liter kacang ijo saja suda lumayan hasilnya, yang penting jangan seperti petani kelompok kawita-kawita atau apalah namanya. yang tidak tahu hal tentang tanaman kacang ijo sudah menanam sebanyak lima liter dan tiba waktu panennya meraka hampir mampus kadang berteriak minta tolong di serbu buahnya yang kehitaman serentak dan membludak. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ia Mengirim Malam Yang Tak Nyenyak Di Dadamu

jauh seperti planet pluto

Sedikit Tentang Buku Manusia Indonesia, Karya Mocthar Lubis