Tiga Orang Remaja Yang Takut Pada Temannya Sendiri
Tiga
orang remaja yang takut pada temannya sendiri.
Jika boleh jujur mereka
berjumlah empat orang, bodohnya mereka menyadari itu, akan tetapi imajinasi
mereka tak percaya terhadap jumlah mereka,. Entahlah barangkali imajinasi
mereka yang berlebihan atau mungkin rasah takut itu sendiri yang berlebihan
atau mungkin ini adalah sesuatu yang tak normal adanya sehingga reaksi yang
mereka keluarkan seperti seorang yang mengalami ganguang psikologi ringan
terhadap pribadi mereka masing-masing.
Saya sendiri mengenal
pribadi luar mereka masing-masing, mereka perempun remaja yang begitu percaya
diri., Yah. Walau apa yang mereka pertontonkan malam itu sangat tidak di pahami
setidaknya saya sendiri pada malam itu yang melihat ketakutan mereka yang bagi
saya itu adalah Sesuatu yang konyol untuk remaja yang seumuran mereka. Bukan.
Apa yang di takutkan mereka
malam itu memang benar-benar sangat tidak jelas dan benar malam itu adalah
malam yang tak begitu layak untuk menjadi sebuah cerita bagi mereka untuk
menjadi malam yang menakutkan, apalagi untuk di ceritakan pada teman mereka
yang lain nantinya. Adapun jika di ceritakan, itu hanya sebuah cerita yang
penuh lelucon yang tak pantas untuk di seriusi jika mendengarnya. Apalagi
sampai merasah takut.
Malam itu adalah malam pembuatan
kue ulantahun yang begitu sederhana. Pada saat pembuatan kue ulantahun itu
berlangsung hanya berisi dialog-dialog omong kosong di antara meraka,. Namun
apa yang terjadi selanjutnya begitu tak di pahami. !
Tetapi jika tak keliru mungkin begini ceritanya,
menurut saya yang mengamati mereka dari dalam kamar ketika sedang asik menonton
film dari layar labtob ketika itu. Seorang di antara mereka berempat tiba-tiba
mengganti arah pembicaraan menjadi sesuatu yang berbau mistik sadar atau tidak
mereka, entahlah. pembahasan yang tengah mereka perbincangkan akan menjadi
bomerang terhadap diri mereka sendiri, pasalnya ternyata mereka tidak sadar
bahwa mereka hanyalah empat orang perempuan remaja yang punya rasah takut
berlebihan.
Kau tahu apa yang terjadi pada
mereka di pertengahan pembuatan kue ulangtahun malam itu. ?
Sebuah suara dari luar rumah
terdengar entah suara apa? Serentak meraka berteriak dengan kencangnya sambil
di penuhi rasah takut dan berlari mengelilingi sebuah ruangan dalam rumah,
setelah beberapa menit meraka berhenti ketika separuh rasa takut itu pergi,
salah seorang dari mereka mulai berasumsi bahwa suara yang mereka dengar tadi
adalah suara saya dari dalam kamar,. Mendengar itu saya tak juga keluar dari
kamar, saya tetap melanjutkan apa yang tengah saya tonton, tentu saya
membiarkannya saja.
Barangkali salah satu solusinya dengan
menyalakan tv dan menonton acara apa saja di tv lantas dengan begitu rasah taku
meraka perlahan menghilang, tetapi itu semua adalah usaha yang sia-sia saja teriakan
kedua pecah dan lagi-lagi meraka berlari berhamburan seperti sebelumnya lantas
kembali lagi melanjutakan pembuatan kue ulantahun yang belum juga selesai itu.
Alih-alih bukan justru
megubah percakapan mereka, teryata sebaliknya, meraka tetap melanjutkan cerita
mistik konyol yang kemudian menakuti diri mereka sendiri., sunggu lelucon
mistik yang konyol bagi saya. Ketakutan semakin memuncak salah seorang dari
mereka mengingat sebuah kejadian yang dulu bahwa salah seorang temanya pernah
mengalami kesurupan dan bodohnya temannya yang pernah mengalami kesurupan itu
ada di antara mereka malam itu ketika pembuatan kue ulantahun tengah
berlangsung, rasah takut merekah berkurang, tetapi justru mereka berbalik takut
terhadap temanya sendiri, ini aneh bagi saya, saya pribadi baru melihat hal
yang seperti ini.
kali ini saya yang tadinya sedang asik
menonton film di labtop akibat rasa ngantuk saya pun tertidur pada saat
pertengahan film. Tapi apa yang terjadi? Teriakan serupa yang ketiga kalinya
kembali bergemuruh bukan saja di sebuah rungan yang sedang di tempati mereka
pada saat pembuatan kue ulantahun itu, suara mereka menerobos dinding kamar
saya dan terdengar jelas di teriakan mereka di telinga saya, saya pun terbagun
ketika itu lantas berteriak dari bilik kamar menunjukan suara marah terhadap
mereka.
Rasanya ingin melanjutkan tidur,
namun suara mereka terlanjur merusak rasah ngantuk saya. ‘’Anak remaja yang
brengsek memang meraka ini.’’ Kata saya dalam hati lantas bergegas keluar dari
kamar dengan tujuan memarahi mereka secara langsung,. Tapi apa yang terjadi,
sebaliknya. Pada saat ketika saya keluar dari kamar empat perempuan remaja itu
justru kaget melihat saya lantas berteriak kembali,. Saya tidak kaget melihat
reaksi berlebihan mereka sebaliknya saya tertawa dan rasah marah yang tadinya
menggunung terhadap mereka hilang begitu saja dan niatan untuk marah berganti
dengan tawa.
Saya yang tadinya ingin
marah, bertanya kepada ke empat remaja itu.?
Apa yang membuat kalian
berteriak?. Apa yang membuat kalian
takut?. Tanyaku sambil tersenyum.
Hehehahahehe…….? Mereka
menjawab.
Kalian seperti tengah
bermain drama di sebuah panggung, sialnya kalian sengaja mempertontonkan
ketakutan kalian sendiri.
Komentar
Posting Komentar