Yuk... ke pajamara.

 Yuk…. Ke pajamara.


Pernakah kamu merasa bosan terhadap sesuatu yang kamu lakukan berulang kali?...Atau pengen keluar rumah untuk sekedar jalan-jalan, tetapi kamu bingung mau kemana? Ke tempat wisata semisal pantai justru membuat hatimu bertambah risau, ke tempat spot-spot foto dengan niat hati yang ceria justru rusak sebap melihat tingkah orang-orang alay yang tengah berselfi berlebihan. Atau bahkan ke tempat yang jarang orang kunjungi tetapi setibanya di sana justru bertemu dengan orang yang tengah asik pacaran dan berpontensi membuat suasana hatimu menjadi tidak baik, risih, gerah, pengen cepat-cepat pulang kerumah. Apalagi kamu seorang yang tengah jomblo.


Keluar rumah atau jalan-jalan tak selamanya melulu tempat wisata semisal pantai atau tempat lain yang jusrtu terkesan membosankan dan mungkin tak ada manfaatnya untukmu. 


Bagaimana jika wisata ke pantai kita ubah sementara menjadi wisata literasi. Semisal ke taman baca pajamara, sebuah TBM yang berada di tengah-tengah desah Gunung Sejuk, kec, sampolawa. Kabupaten Buton Selatan.


Ada beberapa hal menarik yang dapat kamu rasakan jika berkunjung di pajamara. tempatnya yang adem indah batu kerikil yang dapat melancarkan peredaran darah, membaca buku sambil merebahkan badan di atas kazebo yang terbuat dari potongan-potongan banbu, tak lupa senyum ramah orang-orangnya yang berada di sekitaran pajamara dan tingkah humor penghuninya. Saya yakin badmood yang tengah melanda dirimu akan menghilang.


Ada sajian-sajian cerita masalu yang berhubungan dengan desa Gunung sejuk dan Lipumangau dari bapak-bapak pajamara, mereka akan bercerita perihal seperti apa gambaran situasi perpindahan dalam kurung waktu 1971  dimana masyarakat desa Gunung sejuk dan Lipumangau yang dulunya tinggal di atas gunung harus pindah membongkar dan membawa turun rumahnya agar di pindahkan di sebuah tanah yang berdekatan lansung dengan akses jalan raya, tanah yang saat ini di tempati oleh kedua mesyarakat desa Gunung sejuk dan Lipumangau. Perihal tentang bagaimana masyarakat kedua desa tersebut menyesuaikan diri pada tahun-tahun pertama pasca perpindahan, tentang bagaimana masyarakat kedua desa tersebut bisah melawan penyakit dan juga melalui masa paceklik yang menimpa dan banyak memakan korban terutama pada anak-anak usia dini, saat itu pula banyak masyarakat memilih lari dan pergi berlayar menuju daerah semisal Samarinda dan dinamika apa saja yang terjadi sebelum dan sesudah perpindahan?.  tentu tak kalah menariknya apalagi sambil menyeruput kopi yang akan menghangatkan udara malam yang dingin.


Atau jika kamu adalah orang yang punya jiwa edukatif serta keperdulian yang besar terhadap dunia pendidikan, kamu bisah langsung menyalurkannya berbagi cerita pengalaman dan pengatahuan di pajamara, tentu sambil bermain juga boleh, bercanda silaturasa membagi kehangatan dengan adik-adik pajamara yang mempunyai senyum manis dan lucu-lucu. Barangkali akan menjadi kenangan nantinya. dan mereka adik-adik pajamara akan bercerita dengan riang gembira pada orang tuanya ketika pulang kerumah, dan kamu pun begitu tentunya.  


Jika kamu adalah orang yang sedang jatuh cinta atau bahkan patah hati maka ada beberapa buku menarik di pajamara yang paling pas untuk kamu baca di situasi dan suasana hati yang seperti itu. Antara lain semisal buku yang berjudul ‘’bahaya-bahaya yang indah’’ dari penyair weslly Johannes. Atau buku ‘’hujan bulan juni’’ dari penyair kondang  om sapardi joko damono. 


Bahkan suasana paling mencekam semisal pata hati kamu bisah temukan pil penawarnya dalam bukunya Putut EA yang judulnya ‘’Cinta tak perna tepat waktu’’. Atau mungkin kamu termaksud orang yang sulit mengungkapkan perasaan atau malu-malu gimana gitu?. maka saya merekomendasikan buku yang judulnya ‘’Sebuah usaha menulis surat cinta’’ masih sama Putut EA. Setelah membacanya kamu pasti berfikir dan senyum-senyum sendiri. Semua itu dapat kamu temukan di taman baca pajamara.


Pastinya untuk kamu yang masih sendiri, kamu kamu itu sangat luar biasa. Rasanya ingin saya katakan satu hal bahwa kalian-kalian itu orang yang paling bebas yang perna ada di muka bumi. Don’t panic go picnic. Pikniknya di pajamara yah. Hehe… salam freedom.


Di atas hanya gambaran beberapa hal yang dapat kamu temukan di pajamara, masih banyak kemungkinan baik lainnya yang bermanfaat melebihi ketimbang pergi ke pantai.


‘’Salam hangat dari pajamara untuk kalian yang kami tunggu’’  


 


          


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ia Mengirim Malam Yang Tak Nyenyak Di Dadamu

Sedikit Tentang Buku Manusia Indonesia, Karya Mocthar Lubis

Dari Beng-beng Sampai Peterpan