Lelaki itu?
Lelaki itu?.
Ketika itu cuaca lagi berada
pada tingkat damai-damainya begitu pun suasananya begitu riang ada banyak tawa
yang bisa kita temui, jika waktu sore itu tiba kita akan di sunggukan dengan
suasana canda tawa anak-anak yang senang menendang bola kesana kemari
bermandikan keringat keceriaan, seakan tak ada lagi hal yang perlu di
khawatirkan di dunia ini. Mungkin begitu yang ada dalam benak mereka.
Melihat sepasang tua suami
istri yang baru saja pulang sehabis menjenguk anak tanaman mereka di kebun, dua
minggu waktu berlalu paska gerakan menanam serentak yang selalu rutin di
lakukan oleh petani di desa ini. Tanaman jagung itu tumbuh semangat setinggi
mata kaki orang dewasa. Memang tak ada yang perlu di khawatirkan.
Sementara beberapa meter
tidak jauh dari jarak kebun seorang lelakai dari tanah perantauan memajang
gambarnya di sebuah persimpangan jalan. Orang-orang menjuluki gambar itu dengan
sebutan [lelaki yang di jalan bersama cvnya]. Entah apa yang mereka maksud
dengan sebutan itu. Suatu hari, bertanyalah seorang anak yang tak bisah
melihat. Apa yang kalian maksud dengan sebutan itu? Anak buta itu kemudian
bertanya dengan nada bingung kepada seseorang. Ada sebuah gambar di
persimpangan jalan sana namun kamu tak bisah melihatnya dengan keterbatasan fisikmu
itu, jawab seorang lelaki yang entah dari mana datangnya tetapi ia mendengar
pertanyaan itu, itulah mengapa ia menjawab pertanyaan yang barusan keluar dari
mulut seorang buta yang penuh penasaran itu.
Guyonan. itu hanyalah bahasa
guyonan…. Semua itu tidaklah seperti yang kamu bayangkan atau yang perna kamu
penasarankan, semua itu tidaklah penting bahkan sekalipun penasaranmu
terpenuhi. seperti yang aku katakan barusan semua itu hanya guyonan.
Seperti halnya mereka
terhadapmu, mereka mungkin dapat melihatnya tetapi mereka tak akan perna bisah
memahami dirimu yang dapat merasakan tinggi tanaman jagung yang telah kau
tanam.
Apa maksudmu berkata seperti
itu?
“Aku sama sekali tak
bermaksud apa-apa, aku hanya ingin mengatakan bahwa sesuatu yang di tanam di atas
tanah bukanlah sesuatu yang menghidupkan melainkan merapuhkan”.
Aku sama sekali tak mengerti
maksud ucapanmu?
”Hanyalah akar yang berani
menerobos tanah dan menjadikanya daun yang barangkali nantinya dapat
menghidupkan kita’’ manusia.
Segalah sesuatu yang di
bangun di atas tanah semisal gambar itu. mungkin hanyalah pengalihan agar kita
berhenti untuk membunuh rutinitas yang sehat, tetapi kita tak boleh terjebak
dengan hal yang semacam itu,
Bukankah tanah dan tanaman
adalah sepasang kekasih yang saling mengasihi jika selalu di sentuh oleh
lembutnya air,. Kau harus tahu bahwa gambar yang ada di persimpangan jalanan
itu bisa jadi sangat berdampak buruk pada tanah dan tanaman, dan jika semua itu
terjadi kau harus merasah bersalah sebab kau telah mencerai beraikan sepasang
kekasih yang berharap penuh keyakinan atas dirimu.
Tetapi pasti kamu tahu bahwa
semua itu tak akan pernah terjadi, bukan. Sebab guyonan hanyalah tetap guyonan
sekalipun tampangnya seperti menu berbuka puasa memang menggiurkan dan tetap
selalu tersaji.
Lelaki itu tetap bertahan
meski ia tahu ada banyak kemungkinan yang nanti ia temui. dari huja gerimis
yang sebentar sampai dengan hujan badai yang mungkin berlangsung dalam waktu
lama atau transisi cuaca panas kering-keronta, belum juga nantinya ada supir
mobil yang sinis dan ugal-ugalan yang barangkali setia mengirim debu serta bauh
kendarannya.
Tetapi hidup selalu kepala batu, tak perduli siang atau malam, sebab beranda hangat patut di perjuangkan, meski banyak orang suka mengistilahkanya lelaki yang di jalan bersama cvnya , itu tak mengapa baginya. Yang penting adalah untuk memberankatkan kata baik ke yang lebih baik seharimau apapun badai hidup ini. kata PILIH selalu menjadi seruan paling romantis untukmu yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar